DOLAN DI MAKASSAR: WISATA SEJARAH MURAH MERIAH

1. Jalan-Jalan di Makassar

2. Bingung mau kemana

3. Buget tipis

Anda memiliki ciri-ciri di atas? Jika ya, tidak ada salahnnya kalau Anda coba mampir ke Ford Rotterdam. Sebuah bangunan bersejarah yang ada di Kota Makassar. 

Salah satu bangunan di Ford Rotterdam

Benteng ini merupakan peninggalan dari Kesultanan Gowa.  Nama asli dari benteng ini adalah benteng Ujung Pandang. Ford Rotterdam merupakan nama yang diberikan oleh Belanda  setelah mereka menaklukkannya pada tahun 1667. 

Dulu, benteng ini merupakan pusat pemerintahan dari Kesultanan Gowa. Namun, setelah Belanda merebutnya, benteng ini digunakan sebagai pusat penimbunan hasil bumi dan rempah-rempah sekaligus sebagai pusat pemerintahan Belanda di timur nusantara ( Indonesia ).

“Lho, kok, namanya Ford Rotterdam? Rotterdam kan letaknya ada di Belanda sana. ”
Mungkin dipikiran Anda juga terlintas sebuah pertanyaan serupa. Apalagi Rotterdam merupakan nama sebuah kota di Belanda. Ternyata, nama Rotterdam itu diambil dari nama kota tempat lahirnya Gubernur Jendral Admiral Cornelis Janszoon Speelman. Speelman merupakan orang yang membangun kembali benteng ini. Setelah sebagian benteng ini hancur akibat serangan yang dilakukan oleh Belanda ketika mereka menyerang kesulltanan Gowa.

Saat ini, Ford Rotterdam sering digunakan oleh masyarakat Makassar sebagai tempat berkumpul, nongkrong, dan jalan-jalan. Tempat ini juga cocok untuk wisatawan yang berkantong tipis karena masuk tempat ini yang tidak perlu membayar alias gratis..tis. Terlebih lagi, benteng ini merupakan salah satu icon dari kota Makassar, sehingga kalau Anda berasal dari luar Sulawesi Selatan dan ingin diketahui orang kalau Anda sudah pernah ke sana, silahkan foto-foto di tempat ini dan tunjukkan kepada mereka, hehehe....

Kalau pun ada yang membayar di tempat ini, yaitu ketika masuk ke museum La Galigo. Biaya masuknya pun hanya sebesar Rp. 5000 bagi wisatawan domestik dan Rp. 10.000 bagi wisatawan mancanegara. Di dalam Museum ini terdapat referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah lain yang ada disekitar Sulawesi Selatan. 

La Galigo merupakan nama yang sangat terkenal bagi masyarakat Sulawesi Selatan. La Galigo merupakan putra Sawerigading Opunna Ware, seorang tokoh masyhur dalam mitologi Bugis. Ketika dewasa, La Galigo menjadi Pajung Lolo (raja muda) di Kerajaan Luwu, pada abad ke-14. Selain itu, La Galigo merupakan nama sebuah sastra klasik dalam dalam bentuk naskah tertulis berbahasa bugis yang bernama surek La Galigo.

Beberapa barang yang menjadi tanda kebesaran kerajaan Gowa: Rantai Kolara & Ponto Janga-Janga 

Miniatur kapal Phinisi

Selain museum La Galigo, salah satu bagian yang menarik dari tempat ini, yaitu rumah pengasingan Pangeran Diponegoro.

Petunjuk arah

Bangunan tempat diasingkannya Pangeran Diponegoro 

Ruang pengasingan

Pahlawan Nasional Indonesia yang memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo itu pernah diasingkan ke Makassar  oleh Belanda pada tahun 1834. Selama pengasingan di Makassar, Pangeran Diponegoro di asingkan di sebuah ruangan di Fort Rotterdam hingga akhir hayatnya pada tahun 1855.

Nah, Jika Anda sudah lelah setelah berkeliling Fort Rotterdam, Anda juga bisa bersantai dengan menikmati jajanan khas Makassar yang ada di sekitar tempat ini. Jajanan seperti pisang epe misalnya bisa dengan mudah Anda temui, sehingga hal tersebut bisa melengkapi kenikmatan dalam wisata murah meriah ini.